26/03/18

#Moodyarhood: Tugas Domestik, Siapa yang Kerjain?

Saya nulis kali ini dalam rangka ga mau kalah sama pak suami yg lagi upgrade ilmu perkopiannya. Jadi saya mau nyoba nulis lagi haha Tapi engga sih. Saya baru aja sadar kalau udah lama bangetttt ga nulis dan blog saya masih STD banget alias standar!

Sebagai orang yg perfeksionis, biasanya saya mau rapiin blog dulu sebelum nulis biar pas tulisannya udah nangkring di blog, blognya udah kece. Tapi tapi tapi, Ibu dari bayi 5 bulan yg lg posesif ini belajar kl nunda pekerjaan semenit, akan tertunda selama berbulan bahkan bertahun-tahun. Haha lebay. Jadi skg mau mengolah pikiran jadi tulisan sebelum menguap tanpa hasil yang mengesankan #apalah . Dandanin blog-nya nanti aja deh :p

Lah intronya jadi panjang. Oke oke skg masuk ke inti. Jadi baru aja follow IG mba @byputy dan ku langsung jatuh cinta abisnya gambar-gambarnya lucu dan menggemaskan! Nah, ga sengaja liat instastory-nya posting giveaway ngeblog #Modyarhood tentang Pembagian Tugas di Keluarga. Ku jadi pengen ikutan karena mau dapet hadiah #mamakcintagratisan wakaka

Oke mulai. Dulu sebelum nikah, saya udah terbiasa ngerjain kerjaan rumah tangga walaupun ga banyak. Jadi Ibu saya itu ngajarin, walaupun di rumah ada ART, saya tetep ga boleh malas ngerjain kerjaan rumah. Jadilah saya tim bebenah kamar sendiri dan bersihin kamar mandi. Nah baiknya pas udah nikah, saya ga kaget2 banget jadinya untuk ngerjain semua tugas domestik. Pas lg hamil smp 8 bulan saya jg msh masak, nyuci, ngepel, nyetrika, dan bebenah rumah sendiri. Itu yg bikin saya gabisa banget liat rumah berantakan. Pokoknya ninggalin rumah harus dalam keadaan bersih.

Nah, kalau suami berada pada kutub yg berbeda. Gak apa rumah berantakan yang penting keharmonisan rumah tangga terjaga dan anak keurus haha ini yang kadang bikin sang istri mengeluarkan tanduknya xD Nah, kagetnya berasa setelah melahirkan. Ga bisa ngapa-ngapain, cyin! Akhirnya kami memutuskan untuk bagi tugas. Saya tetep punya porsi lebih untuk ngerjain kerjaan domestik, suami bantu beberapa seperti nyuci piring, bersihin kamar mandi, dan jaga anak. Tp ternyata tidak berlangsung lama sodara-sodara~ Kenapa? Karena suami udh capek kerja saat weekday dan ngurus bisnis saat weekend. Sementara saya harus standby 24/7 buat bos baru (re: bayi). Daripada rumah ga keurus dan ngeliat rumah berantakan saya jadi rungsing terus, akhirnya kita mutusin untuk pakai ART yg kerja 3 hari dalam seminggu. Walaupun masih agak riweuh saat si teteh ga dateng, tapi saya jadi terbantu banget untuk ga nyuci baju saya dan suami, jemur, nyapu, ngepel, dan nyetrika.

Awal-awal saat hari di mana teteh ga dateng emang masih ngerasa cape banget dan butuh suami langsung menawarkan bantuan tanpa saya harus bilang atau kirim kode-kode butuh bantuan. Walaupun sebenernya standar beres & bersih saya sama suami bedaaaa banget. Tapi mikir lagi, suami udah cape kerja dan kasian kalau harus ngerjain tugas domestik. Jadi saya ga maksa dia harus kerjain tugas di rumah, kalaupun tiba-tiba dia bantuin nyuci piring atau masak, itu jadi "bonus" buat saya. Dan biar ga cepet ngeluh, saya rubah mindset ngerjain kerjaan rumah bukan biar rumah bersih terus, tapi biar dapet bayaran pahala. Uwow! Tapi ngerjainnya harus ikhlas. Itusih yg kadang masih suka susah huehe

Jadi yaa kalau di keluarga kami, suami bertugas sebagai pencari pundi-pundi rupiah dan main sama anak, biarkan dia longgar dalam tugas domestik. Sementara istri megang peran dominan ngurus anak & rumah (dan berharap sering-sering dapet "bonus" dari suami saat libur #teteeep haha)

Dan alhamdulillah banget dapet ART baik, jujur, dan resik. Karena susyah banget cari ART jujur jaman now buibukk~

Jadi mau #TimART atau #TimgapakeART itu tergantung kondisi rumah tangga masing-masing. Yang penting rumah nyaman, aman, anak keurus, dan suami istri tetep waras xD

Btw, terima kasih mba @byputy & @mamamolilo udah bikin saya nulis lagi dan bolak-balik ngurus blog yg lupa password di saat bayi tidur-bangun-tidur lagi :'D Salam kenal! :)

22/03/17

Pregnancy Blog : 10 Weeks 2 days

Hai nak, hari ini umur kamu udah 10 minggu 2 hari. Kamu baik-baik aja kan di dalam rahim ibu? Ibu khawatir nak, udah 2 hari perut sebelah kanan ibu sakit, kaya dicubit gitu. Terus barusan ibu mules, tapi ga mau poop. Jadi seharian ini ibu ga produktif, cuma tidur-tiduran aja di kamar. Masak juga cuma goreng martabak yg kemarin udah ibu bikin. Untung kemarin abi udah masakin rendang ayam. Enak ya nak rendang ayam bikinan abi. Terus sorenya abi bawain soto sama lele goreng. Alhamdulillah..

Nakk, semoga kamu baik-baik aja ya di dalam sana. Sehat terus. Semoga sakit perut yg ibu rasain itu efek dari pertumbuhan kamu yang makin membesar ya nak. Gapapa ibunya sakit asal kamunya sehat. Ibu terus berdoa sama Allah biar jagain kamu di dalam sana. Karena Dia Maha Segalanya, nak. Maha penjaga. Ibu ga sabar ngeliat perut ibu membuncit, yg berarti kamunya makin besar. Nak, i love you before we met. Ibu terharu sekaligus senang pas kemarin ke dokter, liat jantung kamu udah berdetak. Ada manusia kecil di dalam rahim ibu, nak! MasyaAllah.. kita ketemu lagi sekitar 3 minggu lagi ya nak. Ibu ga sabar!

Yuk nak kita Istirahat. Semoga besok perut ibu ga sakit lagi. Sekarang ibu mau nemenin abi yg ketiduran di depan tv hihi
So much love,
Ibu

22 Maret 2017
8:07 pm

20/10/16

"Pokoknya ibu minta tolong hari spesial dua anak ibu ini dibuat sebaik dan sebagus mungkin ya"
- Mama
Bandung, 15 Oktober 2016

"Bapak ga nuntut yang macem-macem, yang penting yang bikin kalian berdua nyaman"
- Bapak
Jakarta, 16 Oktober 2016

Something simple but means so much.

Fabi'ayyi ala'i rabbikuma tukazziban.

27/09/16

Jangan Jadi Terlalu Biasa



Ada jarak yang sedikit tak menyenangkan hari itu
Tak seperti biasanya, ada kesal yang berbalut rindu
atau rindu yang berbalut kesal?
ah sama saja

Tapi sepertinya semesta tidak ingin melihat kita beku
Ada kabar yang membawa hangat,
seperti hangat mentari setelah hujan

Aku tak bisa menyembunyikan senyum
Senyum merekah dan membuat pipiku memerah
Bukan lagi kesal yang berbalut rindu,
kali ini bangga yang berbalut cemas

Aku bangga, selalu bangga
Tapi cemas.
Cemas karena kita belum apa-apa
Dan aku tak boleh bangga sepenuhnya

Ada yang mendadak menepuk dari belakang
Dia bilang,
Sudahkah kamu melakukan hal yang sama? Jangan dulu terlalu senang
Ada senyum yang tak bisa ku sembunyikan,
dan cemas ini yang terlalu sulit ku hilangkan

Jangan jadi terlalu biasa...

10/11/15

Hijrah




Hijrah. Apa sih hijrah? Kenapa hijrah wajib dilakukan oleh setiap orang yang beragama islam? Bahkan mengenai hijrah tertulis dalam Al-Quran:


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Al-Baqarah: 218)


Kalau menurut KBBI hijrah /hij.rah/ v adalah berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu (keselamatan, kebaikan, dan sebagainya)

Hijrah menurut syariat mempunyai tiga arti:

1. Hijrah dari (meninggalkan) semua perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT
2. Hijrah (mengasingkan) dari pergaulan orang-orang musyrik atau kafir yang memfitnah orang-orang yang memeluk islam
3. Hijrah(berpindah) dari negeri atau orang-orang kafir atau musyrik ke negeri atau daerah orang-orang muslim, seperti hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
(Dikutip dari e-book "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" Karya K.H Moenawar Chalil, Hlm. 419)


Terus bagaimana kita memulai hijrah?

Saya ingin sharing apa yang saya dengar saat menghadiri acara "The Amazing Muharam" yang diadakan oleh CintaQuran sekitar dua minggu yang lalu. Acara yang bertema Hijrah to Sharia Lifestyle ini dihadiri oleh orang-orang yang menceritakan pengalaman hijrah mereka beserta alasannya. Sharing pengalaman tersebut dibuka oleh artis cantik Dewi Sandra. Mungkin banyak dari kita yang kaget saat pertama kali melihatnya muncul di layar kaca dengan menggunakan hijab. Ia mengatakan momen hijrahnya adalah pada saat ia mengalami dua kali kegagalan dalam rumah tangga. Ia merasa saat itu adalah titik terendah dalam hidupnya. Selain itu, dunia hiburan di mana ia berada selalu mengadirkan pendatang baru yang menuntutnya untuk selalu mementingkan penampilan agar eksistensinya tetap terjaga. Ia merasa sangat kosong. Di saat itulah ia mencari jawaban dengan mempelajari agama dan memutuskan untuk berhijab.
"Untuk kuat dalam hijrah, yang paling penting adalah luruskan niat. Niat karena Allah dan meyakini segala sesuatu akan dituntun oleh Allah. Mengawali dengan bismillah agar dijauhkan dari hal buruk dan mengakhirinya dengan alhamdulillah" -Dewi Sandra- 
Setelah Dewi Sandra, Jody Brotosuseno, pemilik Warung Steak & Shake kemudian bercerita tentang perjalanan bisnisnya. Ia berusaha untuk melibatkan Allah di setiap hal yang ia lakukan. Ia menyerahkan semua pada-Nya dengan cara berusaha meningkatkan nilai keimanan dan ketakwaannya dan para pegawainya. Ia mengadakan program spiritual di perusahaannya seperti mengikuti program ESQ, pengajian rutin, solat berjamaah, dsb. 
"Saya gak perlu ngontrol atau mengawasi mereka lagi. Karena keimanannya, setiap saat mereka akan merasa diawasi sama Allah. Ketika pengusaha memutuskan untuk hijrah dan menegakkan ajaran Rasulullah, jalani saja. Allah akan membesarkan usaha kita dan menghadirkan karyawan yang amanah serta akan ada banyak kebaikan yang hadir" - Jody Brotosuseno -
Selain kedua orang inspiratif tersebut, ada seorang yang membuat saya terkagum-kagum. Namanya abah Landung. Ia datang dengan membawa sepedanya dan terlihat sangat bersemangat walaupun ia sudah berumur 88 tahun. Ia menceritakan pengalamannya pergi ke tanah suci Mekah yang membuat saya kagum dan iri atas kegigihannya. 
"Waktu ke Mekah 7 bulan dari Bandung Ke Mekah, dan pulang lagi ke Bandung 7 bulan. Waktu itu tahun 2002 saat umur saya 75 tahun. Kalau tidur nginep di masjid di kampung-kampung. Pada umumnya baik semua orang yang ditemui, kadang kalau naik kendaraan tidak mau dibayar bahkan saya diantar"
Salah satu bukti kebesaran Allah yang akan selalu memberikan bantuan dan kuasa-Nya kepada setiap manusia yang Dia kehendaki. Masyaallah..
Tekad beliau untuk datang ke rumah Allah ia lakukan dengan kerelaan menempuh jarak berkilo-kilo meter. Dengan segala keterbatasannya, ia berhasil mencapai tujuannya. Saya merasa tidak ada apa-apanya dibanding beliau yang masih semangat dan pantang menyerah di usianya yang sudah sangat bisa dikatakan tidak muda lagi. Terkadang saya masih sering mengeluh dengan hal-hal kecil yang sebenarnya bisa dihadapi tanpa mengeluh.
Jika sudah niat melakukan kebaikan, Allah pasti menunjukkan jalan

Sudah siap untuk hijrah seperti mereka?

Emm.. Saya atau mungkin kalian juga merasa kalau sebenarnya kita sudah menyadari saat ini kita sedang tidak berada di jalan yang benar. Tapi ada sesuatu di dalam diri yang membuat kita ragu untuk melangkah. Mengajukan banyak pertanyaan dan melakukan pembenaran untuk menunda sebuah perubahan. Saya pribadi sering merasa bingung hal apa yang harus dirubah terlebih dahulu, bagaimana merubahnya, kapan waktu yang tepat untuk bergerak. Mungkin cerita dari Ustad Yusuf Mansur bisa jadi inspirasi.

"Berapa kali Muharam lagi Lu bisa berubah? Mulai sekarang, kamu hijrah sana, dari kasur pindah ke lantai, shalat pindah ke Masjid sana" Kata Ustad Yusuf Mansur menirukan kata-kata ibunya. 
Katanya, pindah ke lantai dari kasur dimaksudkan Ibunya agar dirinya tidak lalai ibadah hanya karena kebanyakan tidur. Kemudian shalat di Masjid atau Mushalla dimaksudkan agar dirinya bisa lebih dekat dengan Allah.
Lanjutnya lagi "Sana cepat kamu cegat Allah. Bingung saya, bagaimana caranya mau mencegat Allah? Ternyata yang dimaksudkan Ibu saya, saya harus sudah berada di Masjid saat azan belum dikumandangkan
Jadi hijrah yang dimaksud oleh ibunda Ustad Yusuf Mansur adalah pindah dari kebiasaan buruk ke kebiasaan yang lebih baik.

Dan disitu saya baru sadar, makna hijrah bisa sesederhana itu. Pindah dari kebiasaan buruk ke kebiasaan yang lebih baik.

Tapi kadang kendala gak berhenti disitu. Saat jawaban dari berbagai kebingungan tadi sudah terjawab, seringkali timbul rasa takut untuk mulai bergerak, takut akan adanya perubahan atau takut akan adanya suara-suara dari sekitar. Hal itu memang gak bisa dihindarkan. Semua pasti mengalami rintangan, seperti proses hijrah Ustad Felix Siauw.

Singkatnya, setelah menjadi seorang mualaf dan menikah, Ustad Felix Siauw mendapatkan ujian yang bertubi-tubi dari Allah, mungkin begitulah cara Allah menguji hambanya yang beriman. Dari tidak mendapatakan pekerjaan, tidak mempunyai uang, kehilangan anak pertama karena keguguran, dicaci maki, sampai dibanding-bandingkan oleh orang tua. Namun ia tetap berhusnudzon dan tidak berputus asa. Setelah jatuh bangun, Ustad Felix Siauw akhirnya mendapatkan secercah harapan saat ia ditawari untuk menjadi seorang guru matematika dasar di sebuah STIE. Waktu demi waktu kondisi kehidupannya mulai membaik. Melakukan kebaikan dengan jalan berdakwah ternyata mengantarnya menjemput rezeki dengan menjadi seorang guru matematika.
"Dengan ilmu, ujian jadi pelajaran. Dengan ilmu kesulitan jadi penguat keimanan"
"Ada jalan selama ada sabar dan usaha terbaik"
 "Seandainya kita meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik"
"Menikah pasti banyak halangan dan hambatan, karenanya ilmu agama wajib jadi bekal kedepan" - Ustad Felix Siauw -
Jalan hijrah memang tidak mudah, tapi pasti lebih berkah.

Jika Dewi Sandra berhijrah dengan memilih mendekatkan diri pada agama, Jody yang berhijrah dari menjalankan bisnis berbasis konvesional kepada bisnis yang bertujuan untuk akhirat, abah Landung yang menempuh berkilo-kilo meter untuk menunaikan tekadnya berangkat ke tanah suci, atau Ustad Felix Siauw yang memilih jalan hijrah dengan menjadi mualaf, apa jalan hijrah yang bisa kita lakukan?

Kalau saya saat ini sedang berusaha untuk bergeser dari kehidupan lama ke kehidupan baru. Kalau ditanya kenapa, tujuannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Saya meyakini bahwa melakukan hal baik akan mendatangkan kebaikan. Walaupun progressnya masih sangat lambat, setidaknya ada pergerakan dan saya menginginkan adanya perubahan. Ilmu saya masih rendah, godaan masih sering menghadang. Entah malas, lupa, distract dengan suatu hal, atau masih tidak ikhlas Lillahi Ta'ala. Tapi itu lah tantangan, tantangan untuk membuktikan sekuat apa saya bisa bertahan dengan komitmen yang sudah dibuat dan sekonsisten apa saya untuk mencapai sebuah tujuan.
Jadi, yuk mulai hijrah! Semoga Allah memudahkan jalannya.
Bismillahirrohmanirrohim semoga bisa terus memperbaiki diri dengan niat semata-mata karena Allah SWT. Aamiin.

Saya telah melakukan pergerakan, datang ke acara Amazing Muharam yang sangat amat menginspirasi dan menuliskannya di sini supaya dapat dibaca kembali. Semoga bisa menjadi inspirasi, tapi kalau tidak itu tidak jadi masalah ;)

Kalau kata Kang Imen, 
"Saat berdakwah atau menyampaikan sesuatu, tidak boleh memaksa. Tapi orientasi kepada diri sendiri. Jika dalam berdakwah tidak diterima, itu bukan berarti gagal. Yang gagal adalah kalau kita tidak berdakwah. Kita sebagai manusia tidak boleh memaksa karena yang berhak memaksa hanya Allah SWT"

"Cerita akan hanya jadi cerita kalau tidak take action" - Ustad Fatih Karim -

Kalau begitu, selamat move on!

27/10/15

Kopi Luwak Manglayang: Save the Wildlife!

"Tak ada yang salah dengan menyeduh secangkir kopi hitam di sore yang cerah,
yang salah adalah menyisipkan namamu di setiap teguknya.
Uap lembut menyentuh ujung hidungku, meniupkan aroma khas tubuhmu
Ada kisah yang tak pernah jadi cerita
Biarkan ia menyelinap di antara uap kopi yang sirna dihembus angin senja"


(Aih! secangkir kopi yang katanya adalah minuman favorit kedua setelah air putih ini selalu berhasil membuat orang menjadi lebih puitis!)


Kopi. Saat ini ngopi mungkin sudah menjadi gaya hidup untuk sebagian besar orang. Kedai kopi mulai menjamur dan tak sulit ditemukan. Salah satu tempat yang dicari untuk sekedar hang out atau tempat yang cocok untuk menemukan inspirasi. Saya adalah salah seorang yang suka berlama-lama di kedai kopi untuk sekedar berbicang mendiskusikan sesuatu. Meja kedai kopi selalu bisa memunculkan ilmu atau ide baru, entah kenapa. Mungkin ada sihir di balik mejanya! Haha

Saya penyuka kopi, tapi saya bukan (atau belum) coffee master yang khatam mencoba semua kopi dari berbagai daerah. Entah kopi apa saja yang pernah saya coba, kadang (cenderung sering) saya lupa kopi jenis apa yang saya pesan. Malah kadang saya tidak bisa membedakan rasanya! xD

Saya lebih sering menikmati kopi hitam yang dicampur dengan krimer atau susu, tanpa gula. Saya menyukai kopi hitam dengan ampas yang lembut dan diseduh dengan cara tradisional, menaruh 2 sendok makan bubuk kopi dalam cangkir lalu dituang air panas. Kenapa begitu? Karena setelah saya menikmati bagian airnya, saya bisa menikmati ampasnya. The coffee ground for me, tastes good!  Am I weird? I don't care ;) 

Kopi Bali adalah salah satu kopi favorit saya. Kopi yang memiliki rasa lembut dan tidak terlalu berat. Ada rasa buah yang tidak terlalu pekat karena kopi Bali ini ditanam bersamaan dengan tanaman lain seperti jeruk. Ampasnya pun lembut. Daaaann hari ini, saya menemukan kopi favorit saya yang lain. Saya baru pertama kali mencoba kopi jenis ini, walaupun sudah sejak lama saya penasaran dengan rasa kopi yang terkenal sangat mahal ini. Kopi apa ya? Yes, Kopi Luwak! Mungkin jika jumat lalu saya tidak memutuskan secara mendadak pergi ke Bandung dan datang ke acara ulang tahun kota Bandung di Gedung Sate, hari ini saya belum tau rasanya kopi jenis ini. Kopi luwak perdana yang saya coba adalah Kopi Luwak Manglayang atau yang biasa disingkat KLM. Salah satu brand kopi luwak asli Bandung milik seorang teman, Irfan Rahadian. Nama "Manglayang" diambil dari nama gunung Manglayang dimana pohon kopi ini ditanam.

Awalnya saya bingung kenapa biji kopi yang diambil dari feses luwak, yang kemudian dijadikan bubuk kopi harganya bisa mahal. I mean, how can you enjoy civet poop coffee? Civet poop! Are you crazy? Oke, setelah mencari tahu, ternyata kopi luwak tidak seburuk yang saya bayangkan. Alhamdulillah!
Jadi yang membuat kopi jenis ini sangat istimewa dan membuat harganya melambung tinggi adalah prosesnya yang panjang dan dilakukan secara manual. Luwak yang kerap memakan buah kopi dipercaya hanya memilih buah kopi dengan tingkat kematangan yang sempurna karena luwak menyukai rasa manis dari buah kopi yang benar-benar matang. Biji kopi yang dimakan kemudian mengalami fermentasi di dalam saluran pencernaannya yang mampu mengurangi kadar keasaman biji-biji kopi. Proses fermentasi itu juga ikut menurunkan kadar kafein pada kopi. Sehingga biji kopi yang dihasilkan adalah biji kopi dengan kualitas terbaik. Daging buah kopi habis dicerna sedangkan bijinya tetap utuh dan dikeluarkan bersama feses. Singkatnya, setelah feses yang mengandung biji kopi dikumpulkan dan dibersihkan dengan air mengalir, biji kopi tersebut kemudian dijemur hingga kering. Biji kopi tersebut masih memiliki lapisan tanduk yang harus diolah lebih lanjut untuk dijadikan bubuk kopi.

Pertanyaan saya berikutnya adalah siapa yang mempunyai ide untuk mengolah biji kopi dari feses luwak untuk dijadikan minuman yang cukup terkenal hingga ke luar negeri ini? How can! Why? Ternyata penemuannya terkait dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia pada masa kolonial Belanda. Pada abad ke-18 Belanda mendatangkan bibit kopi Arabica dari Yaman untuk ditanam di pulau Jawa dan Sumatera. Penanaman kopi dengan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) ini melarang penduduk pribumi untuk memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi. Pekerja perkebunan kemudian mengamati ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi tetapi tidak mencerna biji kopinya. Para pekerja perkebunan kemudian mulai menguliti, mencuci, dan memproses biji kopi tersebut hingga menjadi bubuk kopi yang dapat diminum. Kenikmatan kopi luwak ini akhirnya diketahui oleh pemerintah Hindia Belanda yang kemudian menjadi minuman favorit para orang kaya Belanda saat itu. Tak heran jika kopi luwak sudah menjadi kopi termahal sejak zaman kolonial Belanda.

Kopi luwak sempat mendapat tekanan negatif karena dikatakan bahwa proses produksinya telah melanggar kesejahteraan hewan (animal welfare). Dikatakan bahwa luwak dipaksa untuk makan banyak biji kopi dalam kandang dengan kondisi yang menyedihkan. Terlepas dari benar tidaknya ada segelintir produsen kopi luwak yang memang tidak memperhatikan kesejahteraan hewan luwak atau munculnya isu negatif ini lebih bersifat persaingan dagang, Kopi Luwak Malangyang (KLM) hadir untuk membuktikan bahwa tuduhan itu tidaklah benar. KLM mengaplikasikan sistem pemeliharaan luwak dengan memerhatikan kesejahteraan luwak (animal welfare) pada proses produksinya. Pemeliharaan dan pembudidayaan luwak seperti sarana dan prasarana sudah diatur sebaik mungkin untuk memberikan kenyamanan pada hewan luwak. Makanan luwak KLM ini pun juga sangat diperhatikan. Selain diberi  pakan buah dan diberi cukup air, luwak yang termasuk golongan hewan karnivora ini juga diberi makan daging kornet untuk memenuhi kebutuhan protein hewaninya. Info lengkapnya baca proses produksi KLM. Penerapan kesejahteraan hewan pada proses produksi KLM bahkan menarik perhatian peneliti lingkungan dari berbagai negara, yaitu Iran, Lithuania dan Hungaria, yang berkunjung ke tempat produksi KLM tahun 2014 lalu.

KLM yang sudah ada sejak tahun 2013 ini bekerjasama dengan PT Babun Djaja Asia dan Komunitas Mamologi ITB yang tergabung dalam Tim Satwa Kita. KLM banyak diliput media dan telah mendapatkan pengakuan dari Wakil Gubernur Jawa Barat. Pada bulan Agustus lalu owner KLM, Irfan Rahadian, juga mendapatkan penghargaan Anugerah Inovasi & Prakarsa Jawa Barat 2015 dalam proyeknya yang bertema "Sustainable Development Coffee-Based in the Manglayang Mountain Area.". Cool!




Kopi luwak telah mendapat lisensi halal oleh MUI karena biji kopi luwak telah mengalami proses yang diyakini menjadikan kopi tersebut bersih dari kotoran binatang. Jadi tak perlu ragu untuk menikmati kopi ini dan juga tidak perlu merasa bersalah menikmati kopi luwak asli KLM karena proses produksi kopinya tidak menyakiti luwak-luwak yang ada disana. Selain itu, Rp5000 dari setiap kemasan kopi luwak produksi KLM akan disumbangkan untuk pelestarian satwa liar di Indonesia. Dengan membeli Kopi Luwak Manglayang berarti turut membantu konservasi hewan dan mendukung produksi kopi asli Indonesia.

Nah untuk yang ingin tau lebih lanjut tentang Kopi Luwak Manglayang atau tertarik membeli KLM, silakan kunjungi website-nya di http://kopiluwakmanglayang.com/ atau dapat langsung berkunjung ke kebun dan kandang luwak KLM di Kaki Gunung Manglayang, Kampung Pondok Buah Batu, Desa Mekar Manik, Kecamatan Cimenyan, Bandung, untuk melihat proses produksi kopi luwak dan menikmati pemandangan disekitar tempat penangkaran kopi luwak.



Ohya, review saya untuk KLM ini.... rasa dan aromanya enak! Saya juga tak perlu merasa bersalah dengan hewan luwak bermuka polos di tempat penangkarannya karena di sana mereka hidup nyaman (dan bahagia :p).
I enjoyed every sip of  Kopi Luwak Manglayang. Tasty! And the coffee ground tastes like chocolate! Love it.




-cmiiw-

26/10/15

role play

I love to bring people to my imagination then do a role play
Sometimes I become a winner,
but a loser in a most.

Pain and blood come after
Ever since then we have been good friends

I always enjoy every scene
enjoy the pain in the other words
because no one knows
no one knows...

They said my life is full of drama
True, that's true

I'm weird
yes I am
They often win, I do nothing

Until the tears fall down my cheeks,
in reality..
I still do nothing

Only wait for time

Only time can heal.

We play again.